Apakah rumus-rumus dalam pelajaran matematika sanggup dihafal?
Apakah rumus matematika sanggup dihafalkan ibarat halnya pengetahuan umum?
Bukankah rumus matematika itu harus dipahami?
Dulu aku tidak suka dengan menghafalkan rumus-rumus matematika. Saya lebih suka untuk memahami matematika. Ketika awal-awal kuliah semakin terang pemahaman akan rumus matematika lebih penting dari sekedar hafalan matematika.
Banyak mahasiswa yang dulunya banyak menghafalkan rumus matematika pada ketika masih Sekolah Menengan Atas mengalami banyak kesulitan ketika mereka harus mencar ilmu tingkat perkuliahan. Karena mencar ilmu ditingkat perkuliahan benar-benar banyak menuntut dalam pemahaman konsep matematik.
Tapi sesudah berlanjut ke tingkat perkuliahan yang lebih tinggi maka pemahaman konsep juga menjadi tidak cukup. Selain mengusai dalam hal pemahaman konsep kita juga diharuskan cukup banyak menghafal rumus-rumus ataupun konsep lain yang biasa disebut dengan teorema.
Misalnya dalam menghafal rumus Pythagoras. Tentu sangat gampang untuk kita menghafal langsung. Tetapi ada juga yang menyarankan kita menciptakan media permainan ibarat Persegi Pyta Milenium. Dengan Persegi Pyta Milenium sanggup menciptakan bawah umur bergembira, kemudian sanggup memahami konsep segitiga siku-siku, dan akibatnya hafal teorema Pythagoras.
Ada beberapa cara yang sanggup memudahkan kita untuk menghafal rumus-rumus matematika. Sebelumnya mari kita sedikit mengetahui aksara otak manusia. Pada dasarnya, otak yang dimiliki insan bisa menyimpan memori bahkan ingatan yang lebih usang bila dibantu dengan citra atau visualisasi yang sesuai.
Otak kiri insan dicirikan karakteristik yang berafiliasi dengan kemampuan logis, analisis, urutan, rasional dan objektif . Dengan karakterisitik tersebut, orang yang lebih banyak didominasi dalam memakai otak kiri cenderung mempunyai pendekatan rasional terhadap kehidupan.
Di lain sisi, karakteristik yang terkait otak kanan ialah intuitif, subjektif, acak, holistik dan sintesis. Dengan karakteristik ibarat ini, orang yang lebih lebih banyak didominasi dalam memakai otak kanan cenderung untuk lebih kreatif daripada orang yang lebih banyak didominasi otak kiri. Orang yang lebih didominansi otak kanan lebih menyukai aspek visual, musik, seni, dan imajinasi.
Lebih singkatnya, otak insan yang dipakai dalam menyimpan memori terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiri yang memuat perhitungan, dan otak kanan yang berfungsi visual atau imajinasi.
Anda niscaya pernah bertemu dengan seseorang tapi lupa siapa namanya, ini dikarenakan otak lebih cepat dalam menyimpan informasi yang terlihat/jelas visualisasinya. Menghafal dengan mengulang-ulang kata atau kalimat itu masih kurang mempunyai dukungan visualisasi.
Nah dengan menggabungkan otak kiri dan kanan kita akan menghafalkan rumus-rumus matematika dengan warna-warna bvisualisasi yang jelas.
Bagaimana caranya menghafal rumus matematika dengan visualisasi warna...?
Cara menghafal rumus-rumus matematika dengan warna biar bisa mempermudah kita untuk menghafal rumus yang kata orang “susah”. Dengan sumbangan warna kita sanggup memakai otak kanan dan juga otak kiri kita untuk bekerja dalam menghafal rumus matematika yang kita inginkan.
Dengan warna dibutuhkan kita akan cepat mengingat apa dilihat. Silahkan coba menghafal dengan warna hitam dan bandingkan dengan menghafalkan rumus menggunakan warna, tentunya kita lebih cepat menghafal dengan sumbangan warna.
silakan coba menghafal rumus matematika dengan cara sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
1. Kertas HPS (Kertas Kosong)
2. Sepidol, minimal 2 dengan warna cerah
Cara menggunakannya cukup anda tulis ulang rumus yang akan dihafalkan di kertas kosong tersebut dengan warna yang yang berbeda untuk setiap rumus matematika yang akan dihafalkan. Lalu silakan cari daerah yang nyaman silahkan anda coba untuk menghapalkan rumus-rumus tersebut. bandingkan dengan menghafalkan rumus tanpa sumbangan pewarnaan.
Nah biar dengan cara menghafal rumus matematika dengan sumbangan warna sanggup membantu anda lebih baik dalam mengingat rumus-rumus matematika.